Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 2 Melestarikan Kesenian
Bahasa Indonesia · Bab 2 Melestarikan Kesenian
Edi Warsidi

22/08/2021 15:16:55

SD 5 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

13

Belajar Apa di Pelajaran 2?

Melestarikan Kesenian

2

Mengungkapkan pikiran

atau pengalaman melalui

kegiatan menulis

Menuliskan hal-hal yang

diperoleh dari pengamatan

melalui kegiatan berbicara

Kegiatan berbahasa

Mengenal tanda

titik dua (:)

”Cintailah kesenian sendiri.” Inilah sikap yang arif. Siapa

lagi yang dapat melestarikan kesenian, selain diri kita sendiri.

Pelestarian kesenian ini ada pada bacaan kegiatan menulis dan

berbicara.

Alokasi Waktu untuk Pelajaran 2 = 15 jam pelajaran

1 jam pelajaran = 35 menit

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V

14

Mari, Menulis Karangan

Berdasarkan Pengalaman

A

Bagaimana cara menulis sebuah karangan? Caranya

dengan membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Kerangka

karangan merupakan rencana penulisan untuk suatu teks.

Kerangka karangan memudahkan kamu dalam menyusun

cerita. Selain itu, urutan hal atau masalah yang akan ditulis

sesuai dengan alur (jalan cerita) karangan.

Kamu dapat menulis sebuah karangan berdasarkan

pengalamanmu. Misalnya, kamu memiliki pengalaman berlibur

ke Subang. Subang merupakan salah satu daerah wisata di Jawa

Barat. Di sana, kamu mendatangi sanggar seni gondang. Berikut

merupakan contoh kerangka karangan yang dibuat berdasarkan

pengalaman.

Tema Karangan

: Pengalaman Bermain Gondang

Rencana Judul

: Musik Gondang dari Subang

Kerangka Karangan : (Paragraf I) Mengenal lesung dan alu

(Paragraf II) Kegunaan lesung

(Paragraf III) Cara bermain gondang

(Paragraf IV) Kesenian gondang saat ini

(Paragraf V) Perlunya pelestarian seni

gondang.

Berdasarkan kerangka karangan tersebut dibuatlah cerita.

Berikut ini contoh pengembangan cerita yang dibuat oleh salah

seorang temanmu.

Setelah kegiatan menulis ini, kamu akan mampu

mengungkapkan pengalaman secara tertulis dalam

bentuk karangan dengan menggunakan pilihan kata dan

penggunaan ejaan yang tepat.

Musik Gondang dari Subang

Klotak ... klotok ... dog ... dog ...

Klotak ... klotok ... dog ... dog ...

Wow

, suara apa itu?

Ssst

, suara itu

berasal dari kayu berlubang yang mirip

perahu. Kayu itu dikenal dengan nama

lesung. Ketika lesung dipukul-pukul

dengan tongkat bernama alu, keluarlah

musik berirama merdu.

Olala

, orang

Sunda di Subang, Jawa Barat, pintar

sekali memainkan musik pakai lesung

dan alu.

Kok

, bisa begitu,

ya

?

Teman-teman, tahu lesung dan

alu,

nggak

?

Wah

, kalau kamu tinggal di

kota barangkali jarang melihatnya sebab

15

Melestarikan Kesenian

orang kota tidak menanam padi. Kalau

kamu ingin melihat lesung dan alu,

datanglah ke desa.

Orang desa memiliki lesung dan alu

untuk menumbuk padi. Padi ditumbuk

untuk dijadikan beras. Beras hasil

tumbukan ini, jika ditanak, rasanya

sangat enak.

Padi-padi yang sudah kering dijemur

itu dimasukkan ke dalam lesung sambil

dipukul-pukul memakai tongkat kayu

bernama alu. Dari pukulan alu yang

kompak itu, dihasilkan bunyi yang ramai.

Klotak ... klotok ... dog ... dog ...

Menurut orang Subang, lesung dan

alu bukan sekadar untuk menumbuk padi.

Lesung dan alu juga menjadi alat musik

yang penting. Mereka menyebutnya

musik gondang.

Dahulu, nenek moyang orang

Subang memainkan gondang sebagai

ungkapan syukur kepada Tuhan atas

limpahan rezeki-Nya. Bahkan, musik

gondang juga menjadi doa supaya sawah

dan ladang orang Sunda tetap subur.

Hingga sekarang, musik gondang

masih disukai orang. Kesenian tradisional

gondang sering dimainkan pada acara

pesta perkawinan, khitanan, bahkan

pentas di tempat-tempat umum, seperti

mal (pusat perbelanjaan). Tentu saja,

musik gondang bukan sekadar berbunyi

Klotak ... .klotok ... dog ... dog

.... Gondang

juga dapat mengiringi orang menyanyi,

misalnya pada lagu

Coel Apu

dan

Tikukur

.

Hadirnya kesenian tradisional

gondang di pusat perbelanjaan, tentu

saja menjadi salah satu upaya pelestarian

budaya. Selain upaya itu, pemerintah

setempat sering menampilkan kesenian

ini pada acara pekan kesenian tradisional

atau membuat jadwal pentas di hotel-

hotel mewah. Tujuan pementasan di sana

agar pengunjung mengenal gondang.

Sumber

:

Majalah

Bobo

, 26 April 2007

Ayo, Berlatih

1. Tentukanlah salah satu pengalaman yang menurutmu paling

berkesan. Misalnya, pengalaman belajar teater.

2. Susunlah kerangka karangannya.

3. Setelah kerangka pengalaman tersusun, mintalah temanmu

untuk mengomentari atau mengoreksi kerangka karangan

tersebut.

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V

16

Ayo, Berlatih

Perhatikanlah karangan berikut. Sudah benarkah

penulisan kata atau penggunaan ejaan dan tanda

bacanya? Jika belum, perbaikilah olehmu sesuai

dengan ejaan dan tanda baca yang benar.

Orang mengira belajar main teater untuk jadi aktor

atau aktris. padahal, tidak harus begitu. ada latihan tertentu

dalam teater yang manfaatnya dapat kita rasakan dalam

kehidupan.

Latihan vokal, misalnya bukan hanya urusan

penyanyi. kita perlu latian vokal agar cara bicara kita

bisa lebih baik. Latihan vokal ini dilakukan dengan cara

menyanyi dengan suara tinggi, berbicara dengan jarak

agak jauh, bergumam, dan juga banyak lagi.

tubuh juga menjadi perhatian dalam latihan teater.

banyak cara untuk melatih tubuh, misalnya senang,

bergerak bebas, dan menari.

Tugas untuk Kamu

Saksikanlah sebuah pertunjukan kesenian tradisional. Kemudian, buatlah

karangan tentang pertunjukan tersebut. Gunakanlah pilihan kata dan ejaan yang

tepat. Setelah karangan itu selesai, mintalah komentar dari kakak atau temanmu.

17

Melestarikan Kesenian

Mari, Menceritakan Hasil

Pengamatan

B

Apakah kamu pernah mengamati sesuatu di sekitar tempat

tinggalmu? Misalnya, mengamati pertumbuhan kacang hijau.

Biji kacang hijau menjadi kecambah. Kecambah akan tumbuh

dan membentuk sulur-sulur. Lalu, tumbuh daun.

Setelah mengamati sesuatu, biasanya, diakhiri dengan

menyusun laporan hasil pengamatan. Laporan ini sebaiknya

memuat judul pengamatan, waktu pengamatan, tempat atau

lokasi pengamatan, hal yang diamati, nama pengamat, dan

(deskripsi) penjelasan pengamatan.

Berikut ini contoh laporan hasil peng amatan.

Setelah kegiatan berbicara ini, kamu akan mampu

menuliskan hal-hal yang diperoleh dari hasil pengamatan

serta menceritakan hasil pengamatan dengan bahasa

runtut, baik, dan benar. Selain itu, kamu juga akan

mengenal tanda baca titik dua (:).

Laporan Hasil Pengamatan Pelestarian Musik Angklung

Hari, tanggal

: Minggu, 15 Mei 2008

Lokasi pengamatan

: Saung Angklung Ujo

Pengamat

: Amran dan Fitri

Hasil pengamatan

:

Pada hari Minggu, kami mengunjungi Saung Angklung Ujo. Saung ini

berada di Jalan Padasuka 118, Bandung. Ketika sampai di sana, kami diterima

oleh Bapak Taufik H. Ujo. Beliau adalah salah seorang anak almarhum Mang Ujo

Ngalagena.

Kami diajak berkeliling ke lokasi saung. Ketika berkeliling, Pak Taufik banyak

bercerita tentang Mang Ujo. Mang Ujo sudah mengakrabi angklung sejak usia 4

tahun. Angklung ini biasa dipakai ketika ada keramaian massa.

Seni angklung Mang Ujo merupakan hasil kerja keras ketika Mang Ujo belajar

di sekolah kesenian Jawa Barat. Karena kerja keras Mang Ujo itulah, kesenian

tradisional angklung menjadi terkenal di Indonesia. Bahkan, angklung juga dikenal

masyarakat dunia. Seni angklung pernah dipertunjukkan di Belanda, Saudi Arabia,

Swiss, Jepang, dan Argentina.

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V

18

Angklung sering dimainkan di Saung Ujo. Para pemain angklung di Saung

Mang Ujo berjumlah sebelas orang. Pada pagi hari, angklung khusus dimainkan

oleh para pelajar. Sore hari, khusus untuk para turis. Pertunjukan itu dikenal

dengan nama ”Pertunjukan Bambu Petang”.

Sumber

:

Indonesia, Manusia dan

Masyarakatnya

1987, dengan pengubahan

Mari, Mengenal Pemakaian Tanda Titik

Dua (:)

Tanda titik dua (:) dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan

perincian. Perhatikan contoh berikut.

Laporan Hasil Pengamatan

Pelestarian Musik Angklung

Hari, tanggal

:

Minggu, 15 Mei 2008

Lokasi pengamatan :

Saung Angklung Ujo

Pengamat :

Amran dan Fitri

19

Melestarikan Kesenian

Ayo, Berlatih

1. Kapankah Amran dan Fitri mengadakan peng amatan?

2. Di manakah mereka mengadakan pengamatan?

3. Siapakah yang menerima mereka di Saung Ujo?

4. Bagaimanakah kisah Mang Ujo itu?

5. Di manakah seni angklung dipertunjukkan?

6. Ungkapkan kembali isi laporan tersebut. Kemudian, minta

salah seorang kawanmu untuk memberikan penilaian

berikut.

Hal yang Dinilai dalam Pembacaan Isi Laporan

Nama

Kejelasan Pengucapan

Kesesuaian Urutan Cerita

Hasil Pengamatan

Keterangan:

A = baik sekali

D = sedang

C = cukup baik

E = kurang

1. Amatilah keempat gambar berikut.

Ayo, Berlatih

a

c

b

d

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V

20

2. Catatlah hal-hal penting hasil pengamatan untuk foto b, c,

dan d.

Catatan Penting Hasil Pengamatan

Contoh:

Pada foto a, dua anak sedang menulis.

3. Ceritakanlah setiap hal penting yang kamu amati itu kepada

kawanmu.

Inti Pelajaran Ini

Kegiatan menulis dapat dikembangkan dengan cara mencari gagasan ke

tempat yang dikunjungi. Setelah menentukan pengalaman, kamu membuat

kerangka karangan. Adapun menceritakan hasil pengamatan merupakan

kegiatan menyampaikan sesuatu secara berurutan.

Manfaat Pelajaran Ini

Setiap orang memiliki pengalaman beragam. Pengalaman ini merupakan

bahan yang dapat dikembangkan menjadi karangan. Apakah kamu tertarik

dengan kegiatan pelajaran ini? Kamu dapat mengungkap hal menarik itu

agar menjadi pendorong semangat. Jika masih ada kesulitan, kamu juga

dapat mencatat hal yang masih dianggap sulit itu. Kamu boleh bertanya

kepada kakak atau saudaramu.